Sabtu, 20 September 2014

Cerpen: Cinderella Sepatu Kacang



Setiap orang terlahir sebagai orang yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Tetapi beda dengan kehidupan Willy. Keluarganya bergantung teguh dibahunya. Willy adalah seorang yatim piatu yang hidup bersama Tante dan 2 orang kakak perumpuannya. Satu-satunya warisan yang ditinggalkan orang tuanya adalah rumah berukuran sedang. Tetapi tingkah Tante sangat kekanakan. Dia tak pernah mau kedapur, begitu juga kedua kakaknya. Setiap hari Willy seperti seorang pembantu yang tidak pernah dibayar. Willy sangat membenci Tante dan Saudaranya.
“Willy! Tolong jangan sembunyikan baju kakak ya! Setelah kau memcucinya kau harus meletakannya lagi lemari ini”. Teriak Willa kakak paling tua dari Willy.
“Bajumu masih di jemuran. Kakak yang meletakannya sembarangan dibawah kolong kasur. Aku baru menemukannya pagi tadi” jawab Willy.
“Willy oh Willy adikku yang kecil mana sarapannya.. Kakak harus pergi kuliah 10 menit lagi” teriak kakak penengah si Wolla.
“Ya ampun kak, apa sih yang bisa kamu lakukan dihidupmu selain ke kampus-makan-tidur? Rasanya aku tak percaya seorang pecundang seperti kamu bisa memenangkan ratusan ribu pesaing mu ketika di rahim ibu. Kau bisa ambil makannannya dari kuali dapur.
“Apa katamu Willy? Kau meragukanku? Kau pikir kau bisa apa? Aku tak yakin setelah lulus dari SMA ini kau bisa lulus di Perguruan Tinggi seperti kakak. Kita lihat saja nanti huh. Sudahlah aku makan dikampus saja nafsu makan ku hilang lihat wajah sombongmu”.
Mungkin Wolly bisa bersombong diri karena dia kuliah. Tetapi dia menghabiskan sisa uang peninggalan Ayahnya tanpa menyisakan untuk Willy. Selain itu Willa terus saja gonta-ganti pakaian baru untuk dipakainya di saat bekerja. Tetapi ketahuilah bahwa pengeluaran Willa jauh lebih besar dari penghasilannya. Walaupun dia memiliki gaji sebulan sekali. Tetap saja dia habiskan untuk makan di lestoran mahal dan beli baju baru. Bahkan juga menggunakan uang yang ditinggalkan Ayah mereka.
Sementara Willy menggunakan uang bagiannya untuk membeli alat rumah tangga seperti bahan masakan dan buku sekolah. Walaupun untuk dimakan berempat satu rumah. Willy diam-diam menabung uang pemberian Ayahnya.
Sementara tante Wilson hanya duduk manis di depan TV, makan gratis dan juga memerintah Willy untuk banyak hal seperti kedua kakaknya.
Willy sangat jengkel. Sudah 4 tahun dia menderita tinggal bersama 3 penjahat bermuka cantik. Dia memikirkan rencana selanjutnya agar bisa keluar dari neraka dunia tersebut. Dia mulai memasukan bajunya kedalam koper dan menulis sepucuk surat.
Kakak dan Tante ku yang jahat, aku pergi dulu ya. Aku ingin jadi seorang mahasiswa seperti kak Wolla. Tapi aku tak ingin seperti dia yang selalu mendapat IP yang rendah. Aku ingin jadi seseorang yang punya pekerjaan seperti kak Willa. Tapi aku tak ingin seperti dia yang memiliki pengeluaran besar dari gajinya sendiri. Aku juga ingin jadi orang yang santai. Duduk manis didepan TV sambil memasukan snack kedalam mulut. Tetapi aku tak ingin seperti tante Wilson yang bersantai dengan uang ayahku.
Aku ingin jadi mahasiswa yang sukses dan IP yang tinggi. Aku ingin jadi pemimpin sebuah perusahaan lalu duduk santai dan makan enak dari hasil keringat ku sendiri. Jangan cari aku. Aku sudah besar, jadi aku bisa bertahan hidup didunia yang keras ini.
Salam Adikmu, Keponakanmu yang Manis :)



Sebagai sentuhan terakhir Willy membuka lemari untuk memecahkan patung tempat ia menabung selama ini. Setelah dia melihat kedalamnya. Dia sudah tau bahwa salah satu dari kakaknya sudah mencuri uangnya.

Dia sangat ingin memenggal tangan kakaknya yang sudah tega memperlakukan adiknya seperti saudara Tiri. Tetapi dia tak ingin ketahuan kabur dari rumah. Willy masih bisa menggunakan setengah dari tabungannya yang ada di saldo tabungannya. Willy menyimpan uang di patung sebesar 45 % dan 55% nya ada di saldo rekeningnya. Dia sudah memikirkannya saat dia baru saja memiliku KTP setahun yang lalu. Hanya saja uang yang ada direkeningnya sudah berkurang sekitar 10 % karena digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Willy masih bisa menggunakan uang sekitar 56 juta untuk biaya kuliah dan kosnya diluar kota. Willy lulus dengan Nilai tertinggi di SMA nya dan melanjutkan Kuliah Ekonomi di Perguruan Tinggi Negeri di Wonderlish, Provinsi Atlantte.
Dia tinggal disebuah kos yang dihuni oleh 50 Mahasiswa dari 40 kamar. Dia memutuskan untuk tinggal sendiri disebuah kamar paling ujung dan tersisa satu-satunya yang masih kosong. Harga kos yang mahal membuat Willy terpuruk karena membayangkan uang yang dibawanya hanya akan mampu membawa nya sampai semester dua saja. Sehingga dia harus memikirkan rencana B untuk beasiswa, Rencana C untuk mencari Cinta dan rencana D untuk Dagang.
Dengan ketiga itu dia bisa kuliah gratis, ada cowok yang akan mengantarkannya setiap hari dan ada pemasukan dari dagangannya yang laku.
Setelah satu semester kuliah dia sudah mendapatkan ketiganya BCD. Willy terkadang merasa tidak enak hati dengan pacarnya karena harus mengantarkannya 4 kali sehari 2 kali pulang-pergi kampus dan 2 kali pulang pergi dagang.
Yang dijual Willy berasal dari bakat nya memasak. Dia menjual selai kacang sebagai olesan roti. Dia bisa menjual 40-70 keping roti dengan olesan selai kacang dengan berbagai kombinasi rasa. Tetapi Willy benar-benar pelit dengan pacarnya. Dia tak pernah sekalipun memberikan roti olesannya secara gratis kepada Wildan pacarnya.
“Willy, kau tau ini hari apa?” sebuah pertanyaan dari Wildan
“Hari senin” jawab Willy dengan roti ditangannya.
“Bukan itu maksud aku, ini adalah tanggal 7 Desember. Memperingati tiga bulan kita jadian” Wildan menjelaskan dengan penuh semangat.
“Kamu lebay Wildan hahahaha... Baru juga tiga bulan. Lagi pula aku bukanlah remaja alay yang selalu memperingati Aniversarry” Willy menjawab sambil tertawa
“Aku berharap kamu sedikit serius denganku. Aku lihat selama ini tak ada tanda-tanda bahwa kau mencintaiku Willy. Sebaiknya kita Dinner malam ini aku yang traktir”.
Willy menyetujuinya dan meminta Wildan berjanji mengantarkannya kembali ke kos sebelum jam 10 malam. Karena gerbang kos akan tutup pada jam 10. Malamnya willy datang ke restoran yang dijanjikan Wildan. Tetapi wildan mengantarkan Willy lewat beberapa menit dari jam 10 dan Willy terkunci diluar.
Willy marah sejadi-jadinya dengan Wildan karena telah membuatnya terlambat. Jadi Willy meminta Wildan untuk mengantarkannya ke ruko yang dia sewa harian untuk menjual roti dengan jarak 5 menit bermotor dari kosannya. Sesampai didepan rukonya keadaan sangat sepi. Hanya mobil truk besar yang lewat dipinggir jalan.
Sepertinya Wildan memanfaatkan suasana malam yang sunyi untuk mendekati Willy. Dia mulai melangkah mendekati Willy dan bertanya “Sayang, apakah kau mencintaiku?”
“Ya tentu kamu kan pacar aku” Willy menjawab dengan penuh keringat dingin
“Kalau begitu buktikanlah dengan ini” Wildan memagarkan kedua tangannya ke dinding dihadapan Willy. Wildan menncoba untuk melakukan sesuatu...
Willy merasa tidak senang dengan tingkah pacarnya dan memukul dengan keras ke arah perut Wildan.
“Iya benar aku pacarmu, benar juga aku mencintaimu dan kau sudah melakukan banyak hal untukku. Tetapi aku tak ingin mengupahmu dengan ciuman atau hal yang lebih buruk dari itu. Karena aku adalah wanita baik-baik bukan wanita murahan yang bisa kau temui di SMA mu atau SMP mu dulu. Dengar baik-baik Wildan otak kotor. Mulai sekarang juga kita putus. Dan aku siap jadi pejalan kaki ketika aku pergi ke kampus”. Willy membanting pintu ruko dengan keras dengan muka yang sangat marah.
Willy menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa. Dengan IP yang lumayan tinggi. tanpa rencana C lagi. Dan dia berhasil kuliah hingga semester delapan. Dia tak pernah tau lagi kabar kakak dan tantenya. Dia wisuda dan mulai membuka rumah kue.
 Ketika rumah kue nya sudah berdiri setahun dia mendapat tawaran untuk mengikuti lomba masak di Italia. Setiap negara mengirimkan 10 kandidat dan Willly salah satunya.
Disaat perlombaan tampak orang Jepang dengan kelincahan tangannya memotong-motong bawang dan rempah lainnya. Orang perancis dengan api yang masuk ke dalam makannya dan tuan rumah Itali dengan menarik adonan tepungnya untuk dijadikan spagetti. Sementara Willy dengan susunan roti isi berisi selai kacang kombinasi rasa.
Juri mencicipi seluruh makanan buatan peserta lomba. Dan Juri mengumumkan pemenang Ketiga adalah Tuan Takashima dengan judul resep Shasimi Niku dari Jepang. Leonarndo dengan Spagetty Spicy Crispy dari Italia. Dan juara satu Willy Wilsonia dengan Roti Sepatu Kacang dari Indonesia.
Dia mendapatkan uang sebesar 50000 dollar atau setara dengan 500 juta rupiah. Dan sebuah piala besar berbentuk Roti.
Di Roma dia bertemu dengan Wildan mantan pacarnya. Dan Wildan minta maaf karena hampir saja melakukan hal yang lancang kepada Willy empat tahun yang lalu. Dia adalah orang yang merekomendasikan Willy untuk dikirim mengikuti perlobaan masak di Itali. Karena Willy menang dia juga mendapatkan apresiasi dari Indonesia.
Mereka berdua masuk televisi Nasional. Dan Wildan mengungkapkan cintanya yang sudah lama disimpannya di depan Publik sembari menautkan cincin ke jari gadis disamping dan menobatkan Willy sebagai Cinderella sepatu kaca.
“Kita sudah kenal saling kenal lima tahun dan sempat putus dahulu. Sekarang cinderella sepatu kacangku.. menikahlah denganku...”
Banyak simpatisan yang sangat kagum melihat kisah romantis wanita pintar dan cantik dengan Laki-laki tampan dan setia yang mereka lihat di dilayar kaca membuat Rating stasiun Televisi tersebut naik pesat.
Willly menerimanya dan mereka menikah. Sehari setelah pernikahan mereka 3 orang pengemis datang kerumah Willy dan meminta pekerjaan. Mereka tidak lain adalah Tante dan Kakak perempuannya.
“Jangan kalian pikir aku adalah orang yang baik seperti cinderella sungguhan ya. Kalian boleh tinggal gratis di rumah belakang dan bekerjalah di tempat lain. Aku bisa membersihkan rumahku sendiri. Aku tak ingin kalian mengganggu keromantisan penikahan kami dengan tinggal disini” Kata willy
“Baiklah, Terima kasih Cinderella Sepatu Kacang” jawab ketiga orang tersebut.
 

Tamat....

Penelusuran Terkait:  Cerpen: Cinderela Sepatu Kacang
                                Cinderella Sepatu Kaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar