Jumat, 10 Mei 2013

METODE PENGOBATAN TRADISIONAL MENGGUNAKAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI OBAT SAKIT GIGI DI KUALA TUNGKAL

KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH


METODE PENGOBATAN TRADISIONAL MENGGUNAKAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI OBAT SAKIT GIGI DI KUALA TUNGKAL

Diusulkan Oleh :

Tari                                A1C312015
Nurhasanah                  A1C312001
Suparyatun                   A1C312027



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013

Halaman Judul

Penggunaan Metode Pengobatan Tradisional Tempurung Kelapa Sebagai Obat Sakit Gigi

Karya Tulis Mahasiswa
Penggunaan Metode Pengobatan Tradisional Tempurung Kelapa Sebagai Obat Sakit Gigi

Karya Tulis Mahasiswa

Diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Mahasiswa yang diselenggarakan oleh UKM Riset & Penalaran EXIST dalam rangka Existfair




Diusulkan Oleh :

Tari                  A1C312015
Nurhasanah     A1C312001
Suparyatun      A1C312027


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013



HALAMAN PENGESAHAN
 Judul                                                        : Metode Pengobatan                                                                                                Tradisional Menggunakan                                                                                       Tempurung Kelapa Sebagai Obat                                                                                     Sakit Gigi Di Kuala Tungkal
1.      Bidang Karya Tulis                             : Kesehatan
2.      Ketua
a.       Nama                                       : Tari
b.      NIM                                        : A1C312015
c.       Jurusan                                    : PMIPA
d.      Universitas                              : Universitas Jambi
e.       Alamat                                    : Jl. Maulana Malik Ibrahim no.15
                                                  RT.10
f.       Alamat E Mail                         : tari.cullen@yahoo.co.id
  1. Anggota                                                         
a.       Nama                                       : Nurhasanah
b.      NIM                                        : A1C312001
c.       Nama                                       : Suparyatun
d.      NIM                                        : A1C312027
4.      Dosen Pendamping
a.       Nama Lengkap dan Gelar       :  Nova Susanti S.Pd M.Si
b.      NIP                                         :  198211232006042003
c.       Alamat                                    : Perum. Griya Amanah RT.23 Jambi
 

                                                                           
                        Jambi, 06 Mei 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing                                                                         Ketua

Nova Susanti, S.Pd  M.Si                                                                   Tari     
NIP. 198211232006042003                                                         NIM. A1C312015


KATA PENGANTAR
Dengan izin-Nya, Alhamdullilah tim penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul  Metode Pengobatan Tradisional Menggunakan Tempurung Kelapa Sebagai Obat Sakit Gigi Di Kuala Tungkal. Shalawat serta salam tak luput penulis sampaikan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini, tim penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang dalam, kepada:
1.        Bapak Prof. Dr. Drs. Aprizal L, M.Pd, selaku Pembantu Rektor III UNJA.
2.        Bapak Ir. Rudi, M.Mc selaku kepala bagian kemahasiswaan.
3.    Ibu Nova Susanti, S.Pd. M.Si  atas bimbingan, saran, dan motivasi luar biasa yang telah diberikan.
4.        Orang tua dan keluarga atas materi, restu, dukungan, dan doa yang tulus.
5.       Masyarakat Tungkal atas dukungan yang luar biasa untuk penelitian Obat Tempurung Kelapa ini.
6.    Semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, baik secara langsung maupun yang tak langsung.
Penulis juga mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan usulan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan yang akan datang. Penulis berharap, semoga laporan perkembangan ini cukup memberi gambaran atas penelitian yang prosesnya sangat luar biasa dan semoga penelitian ini berkontribusi dalam membangun Negeri.
                                                                                        Jambi, Mei 2013
                                                                                        Tim Penulis

 

 





DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar .............................................................................................            
Daftar Isi .......................................................................................................            
BAB I PENDAHULUAN
          1.1 Latar Belakang ..............................................................................
          1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
          1.3 Tujuan ............................................................................................
          1.4 Manfaat .........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
          2.1 Sakit Gigi ......................................................................................
          2.2 Tumbuhan Kelapa..........................................................................
          2.3 Obat Tradisional.............................................................................
          2.4.Kabupaten Tanjung Jabung Barat.............................................
BAB III METODE PENULISAN
3.1. Studi Pustaka ....................................................................       
3.2. Observasi ..........................................................................       
3.3.Wawancara.........................................................................       
      
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1   Tempurung Kelapa Sebagai Obat Tradisional Sakit Gigi………
4.2  Pengobatan sakit gigi di Kuala Tungkal saat ini…………………
4.3  Proses Pembuatan...........................................................................
BAB V PENUTUP
  5.1 Kesimpulan          
  5.2 Saran        

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Peserta
Lampiran 2 Biodata Pembimbing
Lampiran 3 Gambar Proses Wawancara
Lampiran 4 Gambar Proses Pembuatan
Lampiran 5 Dokumentasi Lokasi Penelitian




v
 


RINGKASAN
Setiap makhluk hidup yang diciptakan Yang Maha Kuasa selalu memiliki manfaat. Contoh yang akan dijelaskan adalah tanaman kelapa, tanaman kelapa merupakan tumbuhan yang sangat berguna mulai dari akar, batang, daun. Buah dan semua bagian tubuh tumbuhan itu dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Di daerah Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat masyarakat sekitar  memanfaatkan tumbuhan kelapa ini sebagai obat, bagian tubuh kelapa yang digunakan adalah tempurung kelapanya. Masyarakat sekitar beralasan bahwa dahulu di daerah mereka itu tidak ada dokter sehingga untuk mengobati sakit mereka menggunakan tempurung kelapa sebagai obat sakit gigi.
Tujuan dalam penulisak karya tulis ini adalah diharapkan agar karya tulis ini bisa memberikan informasi apakah benar tempurung kelapa bisa digunakan sebagai obat sakit gigi secara tradisional, untuk mengetahui kebudayaan ini berasal dan telah ada sejak kapan,dan untuk mengetahui alasan masyarakat kenapa lebih memilih menggunakan obat tradisonal ini dibandingkan dengaan menggunakan obat modern seperti obat dokter, serta dapat mengetahui proses pembuatan obat tradisional yang menggunakan tenpurung kelapa sebagai bahan bakunya.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunsksn metode observasi ke daerah Tungkal untuk melihat bagaimana proses pembuatannya, metode lain yang penulis lakukan adalah metode studi pustaka, dimana penulis mengumpulkan informasi-informasi mengenai karya tulis ini dari berbagai referensi serta metode yang terakhir adalah wawancara dengan seorang dokter gigi untuk mendapatkan informasi mengenai obat sakit gigi tradisional ini apakah secara kedokteran obat ini bisa dimanfaatkan.
Cara pembuatan obat tradional ini adalah, pertama kita siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti tempurung kelapa, korek api, kapas, nampan aluminium dan kaleng. Cara pembuatannya cukup dengan membakar tempurung kelapa itu sampai setengahnya terbakar kemudian angkat dan diletakkan di atas nampan aluminium kemudian tutup dengan kaleng, tunggu sejenak dan buka kaleng tadi maka akan terlihat ada cairan yang terdapat dalam nampan itu, cairan inilah yang digunakan sebagai obat sakit gigi. Ambil kapas, oleskan kapas itu pada cairan tadi dan letakkan pada gigi yang sakit.
Berdasarkan penelitian yang tim penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tempurung kelapa ini bisa menjadi obat sakit gigi alternative bagi penduduk Indonesia, karena alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat obat sakit gigi tradisional ini sangat mudah didapat.



BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam budaya. Budaya itu tersebar dari sabang sampai Merauke. Kebudayaan itupun beraneka ragam baik itu adat-istiadatnya, cara pengobatan tradisional di setiap daerah, kepercayaan dan lain sebagainya.
Indonesia dijuluki sebagai negara maritim karena sebagain besar penduduk Indonesia adalah lautan (perairan) sehingga banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Indonesia juga dijuluki sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tumbuhan yang ditanam itupun berbeda-beda mulai dari makanan pokok seperti gandum, padi dan lainnya, buah-buahan seperti mangga, duku, rambutan serta buah-buahan yang lainnya.
Indonesia memiliki banyak daerah pantai, sehingga banyak dimanfaatkan oleh para penduduk sekitar pantai atau daerah pesisir untuk menanam tanaman kelapa. Hal ini dilakukan karena tanaman ini memiliki fungsi yang sangat banyak karena setiap bagian tumbuhan ini memiliki fungsi masing-masing yang dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga dapat menambah pendapatan taraf hidup penduduk Indonesia.  Di daerah Bali sangat terkenal dengan kerajinan batok (tempurung kelapanya) bahan telah dapat di ekspor ke luar negeri. Di daerah Jawa masyarakat memanfaatkan tandan bunga yang masih muda yang disebut manggar untuk dipakai untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Di daerah Jawa dan Mataram memanfaatkan bunga yang maih muda ini untuk bahan pengganti gori dalam pembuatan gudegdan disebut gudeg manggar.
Tanaman kelapa ini banyak tumbuh di wilayah indonesia, tumbuhan kelapa ini dapat umbuh dimana saja. Sehingga tidak sulit untuk mencarinya. Jika kita melihat setiap bagian tanaman kelapa ini tentu kita sangat merasa kagum karena tidak ada satupun bagian dari tanaman ini yang tidak dimanfaatkan. Daun yang menjari pada tanaman ini bisa dijadikan sapu, Batangnya bisa dijadikan sebaai bahan bangunan, daunnya bisa dijadikan sebagai atap rumah.  Serta buahnya yang sangat banyak sekali manfaatnya mulai dari daging buahnya yang bisa dimanfaatkan untuk membuat es kopyor serta santan dan airnya bisa dimanfaatkan untuk membuat nata de coco dan gula kelapa yang berwarna merah yang sering kita jumpai di pasaran. Selain, memiliki nilai ekonomis tanaman ini juga memiliki khasiat sebagai obat tradisional.
Kuala Tungkal ibu kota kabupten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu daerah di Provinsi Jambi yang memanfaatkan tanaman kelapa sebagai obat tradisional. Sejak zaman dahulu kebiasan ini telah diwariskan oleh para leluhur. Mereka memanfaatkan tempurung kelapa sebagai obat tradisioanal dengan mengambil getah dari tempurung kelapa itu. Hal ini disebablkan karena dahulu belum ada dokter dan para penduduk juga belum mengenal mengenai obat modern seperti saat ini. Sehingga mereka memanfaatkan tempurung kelapa ini sebagai obat sakit gigi
Sakit gigi bukanlah suatu penyakit yang bisa kita anggap sepele. Karena rasa sakit yang timbul itu sangat mengganggu aktivitas kita. Hampir semua manusia yang tinggal di bumi ini pernah merasakan sakit gigi. Sakit gigi ini biasanya disebabkan karena kebiasaan kita yang mengkonsumsi makanan manis yang berlebihan dan kebiasaan kita dalam menyikat gigi. Banyak sekali penyakit yang bisa ditimbulkan oleh sakit gigi, bahkan  pada sebuah situs dikatakan bahwa sakit gigi merupakan gejala penyakit jantung, seperti angina. Sakit gigi dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke.
Semakin lama semua kebutuhan meningkat maka banyak masyarakat lebih memilih menggunakan obat tradisional karena selain mudah didapat juga karena bisa menghemat biaya. Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat tempurung kelapa ini sebagai obat sakit gigi, untuk itulah kami membuat karya tulis ini untuk memberikan sedikit pengetahuan tentang obat tradisional yang ada di negara kita dan termasuk dalam kebudayaan kita ini.

1.2  Perumusan Masalah
Berpijak pada latar belakang yang telah di paparkan, maka secara masalah yang penulis rumuskan adalah:
1.      Apakah tempurung Kelapa dapat Digunakan sebagai Obat Untuk Menyembuhkan Sakit Gigi?
2.      Bagaimana pengobatan sakit gigi di Kuala Tungkal saat ini?
3.      Bagaimana Proses pembuatannya?

1.3  Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini pada dasarnya bertujuan untuk:
1.      Memperoleh informasi apakah benar tempurung kelapa bisa digunakan sebagai obat sakit gigi.
2.      Mengetahui pengobatan sakit gigi di Kuala Tungkal saat ini
3.      Mengetahui proses pembuatan obat tradisional dari tenpurung kelapa.



1.4  Manfaat Penulisan
Sementara itu hasil pembahasan pada karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi penulis khususnya, dan bagi masyarakat Indonesia umumnya dalam mengetahui dan memanfaatkan tempurung kelapa. Manfaat tersebut antara lain:
1.      Memanfaatkan tempurung kelapa khususnya untuk kesehatan
2.      Mengenalkan kepada pembaca betapa luar biasanya manfaat dari tempurung kelapa

1.5 Batasan Masalah
Karya tulis ini hanya membahas menhenai manfaat tempurung kelapa sebagai obat sakit gigi yang berkembang di daerah Tungkal Ilir dan cara prmbuatan obat tradisionmal ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sakit Gigi
Gigi ialah struktur kecil berwarna putih yang terdapat di dalam mulut. Kepentingan gigi : untuk mengunyah makanan, bercakap dengan jelas dan menyerikan wajah (www.slideshare.net/mahfudzahfuzah5) manusia), sedangkan sakit gigi ialah rasa nyeri pada gigi. Sakit gigi disebabkan oleh beberapa masalah pada gigi dan rahang. Sakit gigi biasanya merujuk kepada rasa sakit di sekitar gigi atau rahang terutama sebagai akibat dari kondisi gigi. Dalam banyak kasus, sakit gigi disebabkan oleh masalah gigi seperti rongga gigi, gigi retak, penyakit gusi. Penyebab paling umum dari sakit gigi adalah rongga gigi. Gigi berlubang (karies) adalah lubang dalam dua lapisan gigi yang disebut enamel dan dentin. Enamel adalah putih terluar permukaan yang keras dan dentin adalah lapisan kuning tepat di bawah enamel. Kedua lapisan ini berfungsi melindungi jaringan hidup dalam gigi yang disebut pulp, dimana pembuluh darah dan saraf berada. Bakteri tertentu dalam mulut mengubah gula sederhana menjadi asam. Asam melunakkan dan bersama dengan air liur melarutkan enamel dan dentin, membuat gigi berlubang. Kecil, rongga dangkal mungkin tidak menimbulkan rasa sakit dan mungkin tanpa disadari oleh pasien. Rongga yang lebih besar bisa menyakitkan dan bisa mengumpulkan sisa-sisa makanan. Pulp hidup dalam dalam dari gigi yang terkena bisa menjadi terganggu oleh racun bakteri atau dengan makanan atau minuman yang panas, dingin, asam, manis, sehingga menyebabkan sakit gigi (http://id.wikipedia.org/wiki/sakit_gigi).
            Gigi terdiri dari dua macam jaringan, ada jaringan keras di luarnya yaitu email dan dentin serta jaringan lunak di dalamnya yang disebut pulpa. Email merupakan jaringan keras pelindung gigi yang menutupi seluruh permukaan mahkota gigi, email juga merupakan jaringan yang paling keras di dalam tubuh kita. Berbeda dengan dentin, email tidak mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali. Jadi, sekali email rusak tidak akan bisa kembali seperti semula lagi. Di dalam dentin terdapat saluran-saluran mikroskopis yang disebut tubulus dentin. Gigi yang berlubang mengakibatkan permukaan dentin dan tubulusnya ini terbuka. Apabila tubulus yang terbuka ini diberi rangsangan panas, dingin, asam ataupun sentuhan akan mengakibatkan terjadinya pergerakan cairan di dalam tubulus yang kan merangsang saraf di pulapa. Hal inilah yang mengakibatkan gigi berlubang terasa linu apabila kita makan dan minum yang dingin, panas, manis, ataupun asam serta apabila lubang gigi itu kemasukan makanan (http://www.dheanbj.com/2013/01/mengenal-gigi-manusia.html).
            Menurut bukti-bukti ilmiah, termasuk studi ilmiah yang dipelopori oleh Harvard Medical School, orang yang menderita penyakit gusi atau 'periodontitis' mempunyai kemungkinan terkena penyakit jantung koroner 2 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita penyakit tersebut. Ada beberapa perdebatan mengenai apakah periodontitis menjadi penyebab atau efek dari penyakit jantung, namun, satu teori mengatakan bahwa bakteri yang terlibat dalam peradangan gusi dapat masuk ke aliran darah anda dan menempel pada lapisan lemak di dinding arteri koroner anda - ini dapat memperbesar risiko terjadinya penggumpalan darah, stroke dan serangan jantung (http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/obat_sakit_gigi.htm ).

2.2 Tumbuhan Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup besar. Batang pohon keapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10-14 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2-10 buah kelapa setiap tangkainya (www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=7).
Kelapa adalah pohon serbaguna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemu teknolgi penyangga banguanan Cakar Ayam oleh Sedijatmo. Kayu dari batangnya dimanfaatkan sebagai papan rumah. Daunnnya digunakan sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa diebut janur dimanfaatkan sebagai bahan anyamandalam pembuatan ketupan dan hiasan yang sangat menarik. Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menghasilakan sapu. Cairan manis yang keluar dari tangkai buah disebut nira dapat diminum sebagai penyegar atau juga difermentasikan akan menjadi tuak. Gula kelapa terbuat dari cairan nira ini. Buah kelapa sangat bernilai ekonomis, sabut bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset serta media tanaman anggrek. Bagian dagingnya bisa dimanfaatkan untuk membuat santan, es kopyor, minyak kelapa (http://id.wikipedia.org/wiki/kelapa).
Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara bilogis adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian dalam sabut dengan ketebalan berkisar antara 3-6 mm. Tempurung kelapa digolongkan sebagai kayu keras tetapi mempunyai kadar lignin yang lebih tinggi dan kadar selulosa lebih rendah degan kadar air sekitar enam sampai sembilan persen (dihitung berdasarkan berat kering) dan terutama tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa (http://allindluphly.blogspot.com/2010/11/pemanfaatan-asap-cair-batok-kelapa.html).
Komposisi persentase kimia tempurung kelapa:
1.      Selulosa 26,6 %
2.      Hemiselulosa 27,7 %
3.      Lignin 29,4 %
4.      Abu 0,6%
5.      Komponen ekstraktif 4,2 %
6.      Uronat anhidrat 3,5%
7.      Nitrogen 0,1 %
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri (http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri)

2.3 Obat tradisional
            Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obat tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediannya. Obat tradisonal pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh (http://id.wikipedia.org/wiki/Obat_tradisional).


BAB III. METODOLOGI
Penulis mengadakan penulisan karya tulis ini sejak 27 April 2013. Penulis mendapatkan informasi yang penulis perlukan dengan menggunakan berbagai metode, diantaranya:
3.1 Metode Studi Pustaka
Penulis pada karya ilmiah ini didasarkan pada analisis data dan fakta yang penulis ambil dari beberapa sumber yang relevan terhadap pokok pembahasan. Pada metode ini, penulis banyak membaca literatur-literatur mengenai sakit gigi dan pohon kelapa serta pemanfaatan tempurung kelapa dan acuan yang dapat penulis jadikan pedoman.
3.2 Observasi
Penulis dalam megerjakan karya tulis ini mengadakan observasi ke daerah yang menggunakan tempurung kelapa ini sebagai obat tradisional tepatnya di daerah Kuala Tungkal, Provinsi Jambi. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan obat tradisional ini adalah:
1.      Tempurung kelapa
2.      Korek api
3.      Nampan aluminium
4.      Kaleng besar
5.      Tungku
6.      Kayu bakar
3.3 Wawancara
Penulis dalam membuat karya tulis ini menggunakan metode wawancara yang kami lakukan dengan Ibu Salabiah yang merupakan salah penduduk asli Kuala Tungkal yang menjelaskan tata cara membakar tempurung kelapa agar menghasilkan getah. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan Drg.Indah di kliniknya di daerah kompleks perumahan Valencia Kab. Muara Jambi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tempurung Kelapa dapat Digunakan sebagai Obat Untuk  Menyembuhkan Sakit Gigi
Bagaimana rasanya sakit gigi itu? Tentu kita tidak harus mengajukan pertanyaan tersebut. Karena setiap orang pernah merasakan sakit gigi. Walaupun masih ada yang belum mengalami sakit gigi karena orang tersebut masih muda dan giginya masih sempurna untuk tidak diserang bakteri penyebab sakit gigi. Sakit gigi dianggap sakit biasa bagi orang-orang, bahkan saking biasanya tidak ada orang yang mau menjeguk jika temannya sakit gigi. Padahal apa bedanya sakit gigi dengan deman panas? Sama-sama tidak bisa makan dan beraktivitas. Berikut merupakan pendapat beberapa orang tentang sakit gigi yang diambil dari Ask:
Saya mengalami sakit gigi, saya bahkan tidak bisa mengambil obat penghilang rasa sakit karena rasanya terlalu sakit , saya tidak dapat bangkit, meskipun saya benar-benar membutuhkannya. Pengobatan modern dengan pil hanya dapat membantu saya sementara.  Pendapat lainya: sakit gigi membunuh saya secara perlahan saya harus melakukan berbagai cara mulai dari meminum pil sampai pergi ke dokter gigi
Dari pernyataan beberapa orang sakit gigi lebih menyakitkan dan diharuskan melakukan berbagai cara untuk menyembuhkannya. Pil atau obat dapat menyembuhkan gigi untuk sementara waktu, namun bagaimana dengan zat yang masuk ke dalam tubuh? Apakah itu tidak ada akibatnya. Semakin banyak jenis obat yang masuk ke tubuh seseorang akan berpotensi semakin merusak hatinya. Bahkan aturan obat yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan akan menimbulkan masalah baru. Misalnya saja seseorang harus meminum 3 kaplet obat sakit gigi perhari ternyata hanya meminum dua kaplet dikarenakan lupa atau hal lainnya. Bukan malah mematikan bakteri yang ada di gigi tetapi malah membuat bakteri tersebut menjadi kebal. Maka untuk memakai obat sakit gigi orang tersebut harus meminum 2 kali lipat dari dosis semula agar bisa mematikan bakteri yang ada pada bagian gigi. Dosis 2 kali lipat cukup membunuh bakteri penyebab sakit gigi, lalu juga cukup untuk merusak organ hati pengkonsumsi.
Cara lain pergi ke dokter, itu adalah solusi terbaik untuk menyembuhkan sakit gigi pada ahlinya dan dijamin segera sembuh. Tetapi, tidak semua orang memiliki biaya cukup untuk pergi ke dokter gigi. Ada sebagian orang memilih menunggu sakit gigi sembuh dengan sendirinya. Dalam waktu beberapa hari bahkan berminggu-minggu.
Secara kenyataan hal ini tidak adil, kesembuhan adalah hak semua orang. Bukan orang-orang yang memiliki biaya yang cukup ke dokter gigi saja yang berhak sembuh yang tidak memiliki biaya juga harus sembuh. Karena sakit gigi itu sakitnya luar biasa dan merambat keseluruh tubuh. Satu saja gigi yang sakit maka semua bagian gigi akan terasa nyeri dan emosi pun tidak terkontrol.
Cara menyembuhkan sakit gigi tanpa minum obat dan megeluarkan biaya ada. Cara tradisional, namanya saja tradisi yang artinya dilakukan secara turun temurun pastinya tidak diragukan lagi keampuhannya. Cara tradisional salah satunya dengan tempurung kelapa yang diambilgetahnya setelah dibakar. Getah yang dihasilkan di letakan pada gigi yang sakit dan sembuh dengan cepat. Getah tersebut mengandung metabolit sekunder pada kelapa yaitu minyak atsiri, yang dapat membunuh bakteri Streptococcus Mutans sebagai penyebab sakit gigi dan gigi berlubang.
Walaupun umumnya minyak atsiri pada kelapa dijadikan bahan minyak wangi. namun kali ini dibuktikan bahwa minyak atsiri yang ada pada tempurungnya mampu menyembuhkan sakit gigi dengan cepat.
Sejak Dahulu Penduduk Asli Kuala Tungkal Menggunakan Tempurung Kelapa sebagai Obat Sakit Gigi. Penulis telah mencoba menggunakan tempurung kelapa ketika mengalami sakit gigi dan bertanya kepada ibu yang telah mengobati dengan tempung kelapa lalu bertanya darimanakah asal ide ini dan ibu menjawab “dari nenek mu, dulu ibu juga pernah sakit gigi lalu nenek mu membakar tempurung kelapa untuk mengobati sakit gigi yang ibu alami”. Mendengar penuturannya tim penulis melakukan observasi ke Kuala Tungkal tempat tinggal nenek dengan tujuan menanyakan tentang asal obat tradisional ini ditemukan.
Penuturan nenek serupa yaitu ”nenek juga tau dari Almh. Ibu, saat itu nenek sakit gigi dan dia membakar tempurung kelapa untuk mengobati sakit gigi yang nenek alami. Sehingga dapat di tebak bahwa tradisi ini sudah ada sejak dahulu dan tidak ada data quantitative yang dapat mengatakan tahun berapa percis obat tradisional ini ditemukan.
Keadaan Kuala Tungkal pada saat dahulu masih merupakan pendesaan. Sehingga jauh dari kota, apotik dan Dokter. Sehingga masyarakat memilih tempurung kelapa sebagai obat sakit gigi.
Sebagian Masyarakat Sekitar Masih Menggunakan Obat Tradisional ini di saat cara modern tidak dapat menolong. Karena obat tradisional lebih ampuh dan bekerja cepat. Apalagi tempurung kelapa digunakan sebagai obat luar yang di tempelkan ke gigi maka tidak menyebabkan efek samping.
3.2        Pengobatan sakit gigi di Kuala Tungkal saat ini
Hingga saat ini temprung kelapa berperan sebagai obat alternative  saja karena Kuala Tungkal sangat modern saat ini. Menurut kami tanaman kelapa sangat banyak di Kuala Tungkal hal ini disebabkan karena di tempat ini di penuhi dengan rawa dan berada dekat laut. Sehingga penduduk asli pribumi telah memanfaatkan semua bagian dari tanaman kelapa. Kuala Tungkal merupakan salah satu tempat produksi buah kelapa dan atap terbesar di Provinsi Jambi.
Masyarakat yang sudah modern masih ada yang beralih ke pengobatan tradisional tempurung kelapa jika pengobatan modern seperti mengkonsumsi obat tidak banyak membantu menyebuhkan sakit gigi. Jika seorang pendatang, walaupun berada di Kuala Tungkal tidak tau tentang metode pengobatan ini. Penulis sempat bertanya kepada salah satu bukan penduduk asli Kuala Tungkal dan dia mengatakan “bagaimana bisa? Tadi saya membakar temprung sebagai bahan bakar pada tungku semuanya jadi arang tidak ada menghasilkan getah”. Tentu mereka beranya-tanya bagaimana bisa tempurung yang dibakar menjadi arang bisa menghasilkan cairan berupa getah yang bisa mengobati sakit gigi.
4.3. Proses Pembuatan
Cara pembuatannya memiliki metode yang unik. Pertama siapkan tungku berukuran sedang disaat api sedang menyala dengan kayu yang terbakar. Lalu bakar tempurung kelapa didalam tungku letakan di bagian atas berikut gambar proses pembakaran tempurung kelapa:


Sumber: Dok. Pribadi


Selanjutnya tunggu temprurung kelapa tebakar sebagian. Ciri-cirinya bagian tepi tempurung kelapa telah dipenuhi nyala api sementara bagian tengah belum terbakar. Apabila  tempurung sudah tampak terbakar sebagian maka angkat dengan menjepit tempurung kelapa dengan kayu dan diletakan di atas nampan besi lalu ditutup dengan kaleng baja atau kaleng yang tahan terhadap api. Perhatikan gambar berikut:


Ketika api menyala, api membakar oksigen yang ada disekitarnya. Ketika termpurung kelapa yang sedang terbakar diletakan di atas nampan alumunium maka dan ditutup dengan kaleng maka terjadilah krisis oksigen di dalam kaleng menyebabkan oksigen habis dan api tidak dapat menyala lagi. Asap yang panas mendesak bagian kelapa begian tengah yang belum  terbakar mengeluarkan getah dalam bentuk kental berwarna kuning di permukaan nampan.
Getah tesebut memiliki warna kuning kontras dan bening seperti minyak goring hanya saja lebih kental dan berbentuk getah tersebut bercampur dengan serbuk sisa pembakarang yang itu arang yang menjadi bubuk. Merujuk tempurung kelapa yang di uap kan lalu menghasilkan uap di bagian bawah, hal ini disebabkan tidak mungkin uap melekat pada bagian atas sementara bagian tersebut adalah bagian yang sangat panas uap akan kering dengan segera ketika mengenai permuakaan tempurung kelapa yang belum terbakar. Maka uap akan dipindahkan ketempat yang bersuhu lebih rendah yaitu permukaan nampan. Berikut adalah gambar pengendapan getah tempurung kelapa yang dibakar pada permukaan nampan alumunium:
                                                     Sumber: Dok. Pribadi




mau diapakan getah yang muncul ini? Nah inilah tujuan dari seluruh. Getah inilah yang mengandung minyak atsiri yang telah difermentasikan dengan cara pembakaran tadi dan dipercaya dapat membunuh bakteri Streptococcus Mutans penyebab saki gigi. Cara menggunakannya adalah gunakan kapas steril dari bungkusnya untuk mengambil getah ini. Setelah diambil secukupnya maka cek bagian gigi anda yang menjadi sumber utama sakit gigi. Cara menentukannya adalah mengetuk bagian gigi yang dianggap paling sakit. Lalu muncul rasa yang paling sakit ketika diberi ketukan (biasanya gigi yang berlubang, atau gigi yang emailnya terkikis) disitulah sumberdari sakit gigi dan bakteri Streptococcus Mutans bersarang. Segera bunuh dia, bunuh bakteri tersebut dengan menempelkan kapas dengan ditekan.
 

Sumber: Dok. Pribadi


Gigitlah kapas tersebut untuk beberapa menit, biarkan rasa pahit tersebut. Demi kesembuhan lakukanlah sedikit pengorabanan merasakan pahit getah tempurung kelapa. Maka beselang beberapa menit saja gigi akan sembuh dan rasa silu akan menghilang. Ketika gigi telah sembuh seseorang akan kembali melakukan aktivitasnya dan dapat makan makanan yang dia suka. Tetapi munculkanlah rasa jera agar tidak telalu sering mengkonsumsi makanan yang terlalu manis, selalu menyikat gigi sebelum tidur karena perkembangan bakteri lebih cepat pada malam hari apalagi disaat tidur dan memperhatikan cara menyikat gigi agar tidak terjadi abrasi gigi. Usahakan menyikat atas bawah.
Berikut pendapat seseorang setelah sembuh dari sakit gigi. Yang diambil dari Ask Orang pertama: Saya sangat senang gigi saya sembuh, ketika rasa sakit itu menyerang gigi saya secara bertubi-tubi saya hanya berpikir sembuh dari sakit gigi seperti sebuah mitos. Orang kedua: Saya merasa keluar dari penjara yang berisi banyak jarum yang menusuk gigi saya ketika saya sembuh. Dan orang ketiga: Saya merasa tidak ingin mengalami sakit gigi lagi, mulai sekarang saya benar-benar berhati-hati menjaga kesembuhan gigi saya.



V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.      Tempurung  kelapa dapat digunakan sebagai obat tradisional alternative karena alat dan bahan yang diperlukan cukup sederhana dan mudah didapat.seperti: tempurung kelapa, korek api, kapas, nampan aluminium, kaleng, tungku dan kayu bakar
2.      Masyarakat Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini telah menggunakan tempurung kelapa sebagai obat tradisional sakit kiki sejak dahulu sekali tidak bisa dipastikan tahun berapa masyarakat sekitar menggunakan obat tradisioanal ini dan penggunaan obatnyapun telah turun-temurun dari generasi ke generasi hingga masih dapat digunakan hingga saat ini
3.      Proses pembuatan tempurung kelapa ini sangat sederhana kita cukup menyiapkan kapas, tempurung kelapa, mkorek api, nampan aluminiu, dan kaleng. Pertama kita bakar dahulu tempurung kelapanya hingga sebagiannya terbakar kemudian di angkat dan diletakan di artas nampan aluminium dan kita tutup tunggu beberapa menit hingga api dalam kaleng tersebut mati, setelah itu kaleng tadi kita buka dan akan terlihat cairan yang keluar dari tempurung kelapa ini. Cairan inilah yang kita ambil dengan menggunakan kapas dan kita tempelkan pada gigi kita yang sakit.

5.2 Saran
Dari uraian manfaat tempurung kelapa dalam kaitannya dengan sakit gigi maka ada beberapa saran yang diharapkan bisa memberi manfaat bagi kehidupan, antara lain yaitu:
  1. Tempurung kelapa ini bisa dijadikan alternatif sakit gigi bagi penduduk Indomesia.
  2. Kepada para ilmuwan, pendidik, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umumnya dapat dilakukan penelitian yang lebih intensif dalam penggunaan obat-obatan tradisonal , agar obat tradisional ini lebih elegan dan praktis digunakan.





DAFTAR PUSTAKA:
Anonim, 2005. www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=7 Diakses tanggal  27 April 2013
Anonim, 2012. http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/obat_sakit_gigi.htm    Diakses tanggal 29 April 2013
Anonim, 2013.  http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri  Diakses tanggal  3        Mei 2013
Anonim, 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Obat_tradisional  Diakses tanggal 27   April 2013
Anonim, 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/sakit_gigi  Di akses tanggal  27 April   2013
Anonim, 2013. id.m.wikipedia.org/wiki/kelapa Diakses tanggal 27 April 2013
Anonim, 2013. www.ask.com Diakses tanggal 2 Mei 2013
http://www.dheanbj.com/2013/01/mengenal-gigi- manusia.html Diakses      tanggal  27 April 2013
Mahfudzah Fuzah, 2010.  Gigi. www.slideshare.net/mahfudzahfuzah5 Diakses      tanggal 27 April 2013
Rachdian Yahya, 2013.
Rizky Hidayaturahmah, 2010 http://allindluphly.blogspot.com/2010/11/pemanfaatan-asap-cair-batok-kelapa.html  Diakses tanggal 27 April 2013







Lampiran 1. Biodata Peserta

1.
Nama Lengkap
Tari
2.
NIM
A1C312015
3.
Tempat dan Tanggal Lahir
Jambi, 03 Agustus 1994
4.
Alamat Rumah
Jl. Maulana Malik Ibrahim Rt.10 No.15
5.
Nomor Telepon
+628192400904
6.
Alamat e-mail
tari.cullen@yahoo.co.id
7.
Nama Orang Tua
Ayah:
Ibu   :

Mardi
Sulastri (Alm)
8.
Alamat Orang Tua
Jl. Maulana Malik Ibrahim
9.
Jumlah Saudara
1 orang
10.
Riwayat Pendidikan
SD 09/IV Kota Jambi
SMP N.8 Kota Jambi
SMK Revany Indra Putra Jambi
11.
Program Studi
Pendidikan Fisika


1.
Nama Lengkap
Nurhasanah
2.
NIM
A1C312001
3.
Tempat dan Tanggal Lahir
Kuala Tungkal, 7 Januari 1995
4.
Alamat Rumah
Perum. Baruga Indah Permata. RT. 23 No. 6
Mendalo Kec. Jambi Luar Kota Kab. Muaro Jambi
5.
Nomor Telepon
+6285377483457
6.
Alamat e-mail
7.
Nama Orang Tua
Ayah:
Ibu   :

Hasanudin
Nuriah
8.
Alamat Orang Tua
Jln. Lintas Timur. RT. 17 Kel.Sengeti. Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi
9.
Jumlah Saudara
2 orang
10.
Riwayat Pendidikan
TK Pertiwi Kuala Tungkal Tahun 1999-2000
SDN 1/ IX INTI Muaro Jambi 2000-2006
SMP N 6 Muaro Jambi 2006-2009
SMA N 2 Muaro Jambi 2009-2012
Universitas Jambi 2012-Sekarang
11.
Program Studi
1.      Pendidikan Fisika

1.
Nama Lengkap
Suparyatun
2.
NIM
A1C312027
3.
Tempat dan Tanggal Lahir
Jambi, 09 Januari 1995
4.
Alamat Rumah
Jl. Raden Fatah RT.03 Seijenjang
5.
Nomor Telepon
+6287896710349
6.
Alamat e-mail
Suparyatun.elhawra@rocketmail.com
7.
Nama Orang Tua
Ayah:
Ibu   :

Somad
Sriyati
8.
Alamat Orang Tua
Jl. Raden Fatah RT.03 Seijenjang
9.
Jumlah Saudara
1 orang
10.
Riwayat Pendidikan
SD N.83 Sijenjang
MTS Al-Jauharen
Pesantren Al-Jauharen
11.
Program Studi
Pendidikan Fisika




Lampiran 2. Biodata Pembimbing

1.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Nova Susanti, S. Pd, M. Si
2.
Jabatan Fungsional
Lektor / IIIa
3.
Jabatan Struktural
Penata Muda
4.
NIP/NIK/Identitas lainnya
19821123 200604 2 003
5.
NIDN
0023118201
6.
Tempat dan Tanggal Lahir
Jambi, 23 November 1982
7.
Alamat Rumah
Perum. Griya Amanah, RT. 23 NO. 05 BLK
Kel. Pematang Sulur Kec. Telanaipura Jambi
8.
Nomor Telepon/Fax
0741-65611
9.
Alamat Kantor
Jl. Jambi – Ma. Bulian Km 15. Mendalo Darat
10.
Nomor Telepon/Fax
0741-66183
11.
Alamat e-mail
12.
Lulusan yang Telah dihasilkan
S1 = + 12 Orang
S2 =  Orang
S3 =  Orang
13.
Mata Kuliah yang Diampu
1.      Fisika Dasar
2.      Bumi dan Antariksa
3.      Fisika Modern
4.      Gelombang dan Optik

A.    Riwayat Pendidikan

S1
S2
S3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Jambi
Universitas Indonesia
-
Bidang Ilmu
Pend. Fisika
Geofisika
-
Tahun Masuk – Lulus
2000 – 2005
2008 – 2011
-
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
-

Pemodelan Sistem Panas Bumi Pincara Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan Berdasarkan Data Geofisika
-
Nama Pembimbing/ Promotor
1.      Drs. Maison, M. Si
2.      Drs. M. Hidayat, M. Pd

1.    Dr. Eng. Supriyanto, M. Si
-

B.    
Pendanaan
 
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Tahun
Judul Penelitian



-
-



C.     Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
 




Sumber
Jumlah (Rp)
1.
2011
Pengenalan Alat – alat laboratorium bagi siswa SMA dalam Rangka Studi Banding SMAN 5 Tanjung Jabung Timur di Laboratorium FKIP Universitas Jambi
Dana Mandiri
-
2.
2012
Pelatihan Design Media Pembelajaran Adobe Flash CS4 Profesional bagi Guru – guru SMPN 7 Muaro Jambi, Mendalo Darat
DIPA Mandiri
3.500.000

D.    Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Artikel Ilmiah
Volume/Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1.
Pemodelan Sistem Geothermal Berdasarkan Data Geolistrik Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan
Vol. 4/ No. 1/ISSN 1979 – 0910/Mei 2012
SAINSMATIKA

E.     Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
Seminar & Rapat Tahunan BKS-PTN B Tahun 2011
Pemodelan Sistem Geothermal Berdasarkan Data Gravitasi dan Geomagnetik Luwu Utara Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan
UNLAM Banjarmasin, 9 – 10 Mei 2011
2.
Seminar & Rapat Tahunan BKS-PTN B Tahun 2012
Design Media Pembelajaran Fisika Asik pada Materi Getaran dan Gelombang
UNIMED Medan, 11 – 12 Mei 2012

F.      Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit

-
-
-
-


G.    Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir
No.
Judul Penelitian/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID

-
-
-
-

H.    Pengalaman Merumuskan kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang telah diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat

-
-
-
-

I.       Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun

-
-
-





Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

                                                                                    Jambi, 6 Mei 2013
                                                                                   


                                                                                    Nova Susanti, S. Pd, M. Si




Lampiran 3. Gambar Wawancara
 
Lampiran 4. Gambar Proses Pembuatan 
                                                             Gambar 4.1 Alat dan bahan
                                                          Gambar  4.2 Proses pembakaran tempurung kelapa


                                                            Gambar 4.3 Tempurung di letakkan di atas nampan Aluminium


                                                     Gambar 4.4 Tempurung kelapa ditutup dengan menggunakan kaleng
                                                     Gambar 4.5 Getah hasil pembakaran

1
Lampiran 5. Dokumentasi Lokasi Penelitian





Tidak ada komentar:

Posting Komentar