Ketika orang-orang berdoa kepada Tuhan meminta agar hidupnya segera diakhiri karena banyak kegagalan yang mereka alami. Disaat yang sama aku juga berdoa.. Walaupun dihidupku banyak kegagalan justru hal itu lah yang membuat aku ingin diberi banyak waktu untuk hidup di dunia. Aku ingin memperbaiki semuanya. Baik janjiku kepada diriku sendiri, kepada orang tua dan yang paling utama janjiku jauh sebelum terlahir didunia ini. Janjiku untuk menjadi seorang hamba yang selalu mencintai dan mengingat Allah.
Semua kegagalan harus diganti dengan keberhasilan. Yang gagal biarlah gagal karena masa lalu tak bisa diputar ulang seperti MP4 player. Gantikan semua itu dengan hal yang baru. Dan berharap hal yang baru itu dapat membuat orang-orang lupa bahwa insan didalam diri ini pernah melakukan banyak kesalahan. Aku rindu senyum Ayah dan Ibu ketika mereka melihat aku mengangkat piala besar sewaktu SMA dulu. Sepertinya kehidupan secerah dulu tak tampak disini. Aku juga mendapatkan olokan dari belakang punggung ku dari orang yang dulunya adalah teman seperjuanganku. Tetapi setiap orang memiliki hak untuk melakukan hal yang membuat mereka merasa senang jadi biarkan saja. Anggap saja ini adalah kesempatannya untuk melampiaskan kebenciannya padaku, karena dulu tak sempat merasakan manisnya menjadi foto sampul dalam kalender sekolah dengan Piala impiannya.
Mendengar sebuah perkataan dari sahabatku "kita takkan pernah bahagia jika selalu termakan ucapan orang lain, santai saja biarkan saja mereka berkata apa". Itu merupakan langkah awal bagiku untuk tidak peduli dengan orang yang berbicara di punggung ku.
Yang harus aku lakukan sekarang adalah mencintai kembali Fisika seperti aku mencintainya sewaktu SMA dulu agar aku bisa mengapai cita-cita dan Membahagiakan Ayah, Ibu, Kedua Adikku yang manis, Kedua nenekku dan Keluarga. Tetap mencintai orang yang aku kenal dua tahun yang lalu. Walaupun dia tidak mengetahuinya aku berharap perasaan ini dapat dibalasnyan. Namun aku takkan menutup hatiku demi orang itu. Karena Aku tau banyak orang-orang yang mencintaiku. Mungkin sama besar dengan cinta yang aku miliki terhadap orang "itu". Karena aku tau betapa sakitnya berusaha untuk dicintai. Namun begitu mudah untuk belajar mencintai seseorang. Siapapun dia, merupakan takdir yang terbaik untukku.
Siapapun aku di masa depan aku akan menjadi salah satu orang yang paling sukses, orang yang lulus dari Universitas Jambi dengan IPK 3.5 dan melanjutkan S2 di Negeri Sakura. Lalu kembali ke Indonesia dan menikah. Mengantarkan Kedua Nenek dan Kedua orang tuaku ke tanah suci makkah, menyekolahkan adik perempuanku di negara impiannya Australia dan Adik laki-laki di Perancis. Dan mengelilingi bumi ini dengankendaraan Kapal, Pesawat, kereta Api, Mobil, Sepeda Motor, Sepeda, Balon udara dan Becak.
Setelah aku mencapai semua misi kehidupan dan menyiapkan diri untuk kehidupan abadi kelak. Tinggalah aku dengan rambut panjang berwarna putih bersama suamiku duduk di sebuah teras dan minum secangkir teh hangat setiap menjelang senja. Menyaksikan Anak dan Cucuku tumbuh menjadi orang-orang yang hebat dimasa depan.
Semua kegagalan harus diganti dengan keberhasilan. Yang gagal biarlah gagal karena masa lalu tak bisa diputar ulang seperti MP4 player. Gantikan semua itu dengan hal yang baru. Dan berharap hal yang baru itu dapat membuat orang-orang lupa bahwa insan didalam diri ini pernah melakukan banyak kesalahan. Aku rindu senyum Ayah dan Ibu ketika mereka melihat aku mengangkat piala besar sewaktu SMA dulu. Sepertinya kehidupan secerah dulu tak tampak disini. Aku juga mendapatkan olokan dari belakang punggung ku dari orang yang dulunya adalah teman seperjuanganku. Tetapi setiap orang memiliki hak untuk melakukan hal yang membuat mereka merasa senang jadi biarkan saja. Anggap saja ini adalah kesempatannya untuk melampiaskan kebenciannya padaku, karena dulu tak sempat merasakan manisnya menjadi foto sampul dalam kalender sekolah dengan Piala impiannya.
Mendengar sebuah perkataan dari sahabatku "kita takkan pernah bahagia jika selalu termakan ucapan orang lain, santai saja biarkan saja mereka berkata apa". Itu merupakan langkah awal bagiku untuk tidak peduli dengan orang yang berbicara di punggung ku.
Yang harus aku lakukan sekarang adalah mencintai kembali Fisika seperti aku mencintainya sewaktu SMA dulu agar aku bisa mengapai cita-cita dan Membahagiakan Ayah, Ibu, Kedua Adikku yang manis, Kedua nenekku dan Keluarga. Tetap mencintai orang yang aku kenal dua tahun yang lalu. Walaupun dia tidak mengetahuinya aku berharap perasaan ini dapat dibalasnyan. Namun aku takkan menutup hatiku demi orang itu. Karena Aku tau banyak orang-orang yang mencintaiku. Mungkin sama besar dengan cinta yang aku miliki terhadap orang "itu". Karena aku tau betapa sakitnya berusaha untuk dicintai. Namun begitu mudah untuk belajar mencintai seseorang. Siapapun dia, merupakan takdir yang terbaik untukku.
Siapapun aku di masa depan aku akan menjadi salah satu orang yang paling sukses, orang yang lulus dari Universitas Jambi dengan IPK 3.5 dan melanjutkan S2 di Negeri Sakura. Lalu kembali ke Indonesia dan menikah. Mengantarkan Kedua Nenek dan Kedua orang tuaku ke tanah suci makkah, menyekolahkan adik perempuanku di negara impiannya Australia dan Adik laki-laki di Perancis. Dan mengelilingi bumi ini dengankendaraan Kapal, Pesawat, kereta Api, Mobil, Sepeda Motor, Sepeda, Balon udara dan Becak.
Setelah aku mencapai semua misi kehidupan dan menyiapkan diri untuk kehidupan abadi kelak. Tinggalah aku dengan rambut panjang berwarna putih bersama suamiku duduk di sebuah teras dan minum secangkir teh hangat setiap menjelang senja. Menyaksikan Anak dan Cucuku tumbuh menjadi orang-orang yang hebat dimasa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar