Kamis, 05 September 2013

Rasa Sombong Menjadi Penghalang Masuk Syurga

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh

Saya sebagai kalifah di muka bumi ini begitu pula teman-teman sekalian wajib menyampaikan hal-hal dari yang penting hingga tidak begitu penting. Semoga ini menjadi ilmu yang terus mengalir bagaikan air yang mengalir di sungai batu yang berair bening.

Saat saya masih SMA ada salah seorang teman saya, saya akui dia memang punya segalanya. Dia kaya, pintar, cantik dan hebat segala hal. Lalu dia bertanya pada guru agama saat guru membuka kesempatan untuk siswanya bertanya setiap 15 menit sebelum pelajaran Agama berakhir. Inilah pertanyaannya:
Ibu rasa sombong pada hati manusia dari manakah asalnya?

Pertanyaan yang cukup singkat namun menimbulkan sejuta tanda tanya. Guru itu menjawab sombong itu juga ciptaan Allah sama seperti Nafsu. Namun Allah Maha Adil dia hanya meletakan sifat sombong di hati orang-orang yang Kaya, Cantik, Tampan, Pintar atau Terkenal. Allah tidak mungkin menitipkan sikap sombong pada orang miskin, tidak cantik, tidak tampan, tidak pintar atau tidak tekernal. Sekarang tinggal orang yang dititipkan rasa sombong itu sendiri apakah dia bisa mengendalikan dirinya dari sikap sombong atau dia menjadi orang yang sedikit sombong atau menjadi orang yang angkuh luar biasa.
Banyak orang Kaya, Cantik, Tampan, Pintar atau Terkenal tak mampu mengendalikan sikap sombong pada dirinya. Rasa Sombong di dada dapat mengakibatkan seseorang tidak dapat masuk surga. Karena sombong adalah Teman dekatnya setan. Cara mengendalikan rasa sombong itu sendiri adalah berpikir dari asal diri kita adalah tidak ada. Apabila bumi dilihat dari bintang Bumi tak tampak lagi apa lagi kita yang tinggal di bumi. Alangkah kecilnya kita betapa kita tak pantas uuntuk merasa sombong.
Insya Allah dengan selalu rendah hati sikap sombong itu akan hilang dengan sendirinya

NB: Hal kecil yang di sebut sombong juga bisa gak foback twitter orang yang di kenal atau gak balas message facebook. Hati-hati ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar