Aku beruntung walaupun aku menangis tersedu-sedu Tetap ada seseorang yang mengusap kepalaku dan menghalau air mata ku Sentuhan tangannya memberikan ku kekuatan untuk terus berjuang Menggapai mimpi dan cita-cita Yang sempat pupus karena kehilangan tujuan dan arah Sejenak aku berpikir apakah dia memiliki kekuatan supranatural yang bisa mentransfer energi positif.. Cara dia mendidikku adalah dengan perbuatan Bukan dengan kalimat kasar ataupun makian Aku cenderung anti sosial sebelum bertemu dengannya Namun setelah itu, aku menjadi pribadi yang cukup berbeda Bersamanya membuat ku tergerak untuk melakukan kebaikan seperti yang dia lakukan Aku selalu berpikir apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Sebelum kehidupan ini berlangsung... Tentu saja, itu adalah zaman azali.. Dimana nama kita telah berdampingan selama ratusan bahkan ribuan tahun di lauhul mahfudz
Ibu, adalah sosok yang takkan pernah kutemui lagi di dunia ini Orang yang mencintaiku sejak aku masih belum terbentuk sampai aku menyandang status "ibu" sepertinya.. Aku tidak pernah menyangka.. Bahwa aku tidak bisa melihat menu ibu.. Aku tidak menyangka.. Bahwa aku tidak akan pernah melihat seluruh rambut ibu memutih.. Aku hanya pernah melihat seluruh rambutmu jatuhan dan kehilangan banyak berat badan.. Aku teriris, melihatmu merintih.. Aku terluka, melihatmu kehilangan harapan.. Ibu selalu bersama kami saat mendung, hujan, badai dan petir Namun ibu beranjak pergi saat matahari mulai bersinar terang dan angin masa depan berhembus Puluhan tahun kita hidup bersama digubuk kayu yang kecil, dihina orang, dipermalukan orang terdekat, namun ibu tetap tersenyum manis dan tegar. Saat keadaan sudah membaik, Anda seharusnya menikmati hidup, melihat cucumu tubuh, hidup berkecukupan Tapi kesehatanmu mulai memburuk Apa Allah sesayang itu kepada mu ibu? Hidupmu penuh dengan cobaan, cibi...